1. Pendahuluan
Pada setiap design komputer network kita akan selalu menggunakan konsentrator. Apakah itu berupa Hub ataupun Switch. Pada awalnya kita menggunakan Hub dengan segala kelebihan dan kekurangannnya, lalu muncul Switch yang lantas menggantikan peranan Hub dalam sebuah design komputer network baik dalam skala besar maupun kecil. Hal ini di sebabkan karena performance Switch lebih “Smart” di bandingkan Hub. Hukum alam memang
Switch itu sendiri ada yang Manageable dan UnManageable. Berkaitan dengan istilah smart tadi, maka switch jenis manageable jauh lebih smart ketimbang yang unmanageable. Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal. Kok bisa? Karena switch manageable memiliki sistem operasi sendiri, layaknya PC kita di rumah.
Beberapa kemampuan switch yang manageable yang dapat kita rasakan adalah, penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, sehingga akses dapat lebih cepat. Pengaturan akses user dengan accesslist, membuat keamanan network lebih terjamin. Pengaturan port yang ada, serta mudah dalam monitoring trafic dan maintenance network, karena dapat di akses tanpa harus berada di dekat switch. Alat ini hanya membantu kita, menjalankan apa yang sudah kita design, baik topologi maupun konfigurasi networknya. Contoh switch yang menageable yaitu, D-Link, Cisco, 3Com, Compex dan lain-lain. Namun yang memiliki sertifikasi untuk peralatannya dan menjadi standar dunia, adalah produk Cisco yaitu, Cisco Certified Network Profesional (CCNP), Cisco Certified Network Administrator (CCNA) dan lain-lain.
2. Mengakses Switch
Mengakses switch ada 3 cara adalah sebagai berikut :
a. Menyalakan Switch
b. Menghubungkan Console Cable
c. Mengaktifkan HyperTerminal
3. Password
Bagi yang ingin menambahkan password tentu saja harus menentukan terlebih dahulu password yang diinginkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat password pada switch adalah sebagai berikut :
a. Switch mendukung password hingga 25 karakter, dan bebas menggunakan apa pun yang disediakan oleh keyboard
b. Untuk memberikan perlindungan tertinggi gunakan fasilitas enkripsi password agar sulit dibaca oleh orang lain.
c. Jika switch merupakan bagian dari switch cluster (gabungan dari beberapa switch), maka jangan mengubah password masing-masing switch secara manual.
4. Memahami CLI
Cisco IOS (Internetwork Operating System) adalah sistem operasi yang
berfungsi menjalankan dan mengontrol Router dan beberapa Switch milik
Cisco. Dengan adanya IOS, sistem operasi pada Switch/Router Cisco,
segala sesuatu di dalamnya dapat dengan mudah diatur oleh manusia untuk
tujuan tertentu. Pada perangkat lunak Cisco Packet Tracerk juga terdapat simulasi IOS dalam bentuk CLI (Command Line Interface)
Untuk mengkonfigurasi Router0 pada contoh awal, akan dicoba mengkonfigurasi Router0
tersebut via CLI IOS.
a. Double-klik Router0 hingga muncul jendela properties Router0. Kemudian klik tab CLI
sehingga tampilan seperti gambar di atas.
b. Ketik “no” pada prompt Continue with configuration dialog? [yes/no]: agar IOS langsung masuk ke CLI.
c. Tekan tombol “ENTER” ketika tulisan Press RETURN to get started! muncul.
d. Kemudian muncul prompt Router>. Mulai dari sini, disebut sebagai
user mode. Anda bisa mengetikkan perintah-perintah dasar –biasanya
dipakai untuk melihat statistik yang ada pada Router
e. Untuk masuk ke mode privileged, ketikkan “enable” setelah prompt Router>
f. Kalau muncul prompt Router# (tanda “>” pada prompt telah berubah
menjadi tanda “#”), berarti anda telah memasuki mode priviledged.
g. Untuk kembali ke user mode, tinggal mengetikkan perintah “disable”
h. Untuk keluar dari console, ketikkan perintah “logout”
i. Anda akan memulai mengkonfigurasi Router0. Ketikkan “I” pada mode
priviledged. Akan ada pertanyaan Configuring from terminal, memory, or
network [terminal]? Tekan “ENTER” langsung untuk memilih opsi default
–yang berada dalam kurung siku (terminal)-
j. Prompt CLI akan berubah menjadi Router(config)#
k. Ketikkan perintah "interface FastEthernet0/0” setelah prompt Router(config)# untuk mulai mengkonfigurasi FastEthernet0/0.
l. Prompt CLI akan berubah menjadi Router(config-if)#
m. Ketikkan perintah “ip address 192.168.1.5 255.255.255.0”. Ini untuk
setting ip address pada interface tersebut menjadi 192.168.1.5 dengan
subnet mask 255.255.255.0
n. Selanjutnya ketikkan perintah “no shutdown”, sehingga interface
FastEthernet0/0 tersebut menjadi On. Pada konfigurasi cara biasa, ini
sama halnya dengan mencentang field Port Status.
m. Ketikkan “exit” sehingga prompt CLI kembali berubah menjadi Router(config)#
o. Sampai tahap ini selesai untuk konfigurasi interface 1 Router0. Lakukan hal yang sama pada FastEthernet0/1.
5. Troubleshooting
a. Boot Firmware versi 1.10
Prosedur berikut untuk Catalyt seri 1900 dan 2820. perhatikan panel depan switch, kita dapat menjumpuai tombol mode.
- Pastikan komputer telah terhubung dengan Console cable.
- Pastikan HypertTerminal telah aktif.
- Matikan switch, cabutan kabel power.
- Tekan dan tahan tombol Mode.
- Sambil menekan tombol Mode, nyalakan witch dan pasang kembali kabel power.
- Tunggu selama 1 atau 2 detik setelah nyala LED port 1x padam lalu mumcul tampilan Diagnostic console logon.
- Lepaskan tombol Mode lalu tekan [enter] untuk memunculkan menu Diagnostic Console - Systems engineering. Lalu perhatikan bahwa versi boot firmware adalah 1.10
- Matikan dan menyalakan kembali switch
Penulis : -Angga Nugroho